ManusiaPengukir Sejarah. 08‏/03‏/2011 by Muhammad Kholil · 3 comments. Labels: Artikel. Salah satu kesenangan saya adalah membaca buku-buku sejarah. Dari sejarah, saya memperoleh banyak pelajaran, yang dengannya membuat saya berhati-hati dalam melangkah. Saya semakin menyadari akan satu hal, bahwa jalan di dunia ini tidak selamanya
Jawaban Soal Mkdu4111 tmk1 3Uploaded byDeno Saputra 80% found this document useful 5 votes1K views3 pagesOriginal TitleJawaban_soal_mkdu4111_tmk1_3Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document80% found this document useful 5 votes1K views3 pagesJawaban Soal Mkdu4111 tmk1 3Original TitleJawaban_soal_mkdu4111_tmk1_3Uploaded byDeno Saputra Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Sistempengawasan tenaga kerja khususnya kaum buruh di Indonesia masih lemah, karena minimnya SDM yang dimiliki akibatnya banyak terjadi pelanggaran hak bagi Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Secara geografis, Indonesia terletak pada koordinat 6 LU - LS dan 95 BT - BT diantara Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia dan Pasifik. Letak geografis Indonesia yang strategis dan terbuka, serta mengandung potensi sumber kekayaan alam. Selain kekayaan alam Indonesia juga dianugerahi kebudayaan, agama, suku, bahasa daerah yang beragam. Hal ini tentu menjadi peluang dan keuntungan bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita nasionalnya. Namun di sisi lain, letak geografis yang menjadi perlintasan dan pertemuan kepentingan berbagai negara juga rentan akibat dampak perkembangan lingkungan strategis, serta dapat berkembang menjadi ancaman bagi ketahanan bangsa dan pertahanan berbeda dengan pertahanan. Ketahanan Nasional didefinisikan sebagai keadaan dinamis suatu bangsa, termasuk keuletan dan ketangguhan, mampu menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa itu serta kemampuannya mencapai tujuan nasional. Sedangkan, Pertahanan merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan melalui angkatan bersenjata yang kuat dan memelihara kedisiplinan nasional yang rangka membangun ketahanan bangsa Indonesia, pertahanan dan keamanan, penguasaan, pengembangan dan penggunaan teknologi merupakan cara cerdas untuk mengantisipasi dan menghadapi ancaman militer maupun nonmiliter. Namun, sektor pertahanan dan keamanan harus mengantisipasi perkembangan teknologi digital yang berdampak signifikan pada sistem keamanan siber dan teknologi pertahanan. Selain penguasaan teknologi, sektor pertahanan dan keamanan negara juga memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, integritas, dan semangat untuk menciptakan kekuatan militer yang efektif bagi pertahanan dan keamanan di Indonesia. Tidak sedikit tantangan yang dihadapi oleh bangsa kita Indonesia, selain menciptakan ketahanan yang sebaik mungkin, juga tantangan di sektor pertahanan. Adanya isu-isu kawasan adanya gelar kekuatan negara-negara besar di kawasan Laut Cina Selatan, tidak mustahil akan menimbulkan masalah pertahanan bagi Indonesia. Gangguan masalah perbatasan dengan negara tetangga seperti masalah wilayah Ambalat di Laut Sulawesi yang di klaim oleh Malaysia, serta wilayah perbatasan teritorial lainnya. Dari perspektif Ketahanan Nasional, pertahanan negara Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan dinamika kondisi terkait pendekatan astagatra. Pendekatan astagatra meliputi trigatra aspek alamiah dan pancagatra aspek sosial yang terdiri dari kondisi geografis negara, kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam. Ke-delapan aspek tersebut secara utuh membentuk perilaku masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam pelaksanaannya, ketahanan nasional menitikberatkan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan yang serasi, selaras dan seimbang, hal tersebut mencerminkan adanya keterkaitan yang erat antara kondisi Ketahanan Nasional dengan Pertahanan Negara secara karena itu, pengembangan seluruh aspek astagatra dalam pembangunan pertahanan negara akan menentukan kualitas pertahanan negara, baik dimasa damai maupuan masa perang. Kualitas Pertahanan Negara akan berbanding lurus dengan keadaan Ketahanan Nasional, artinya setiap perubahan ketahanan nasional bangsa secara otomatis akan mempengaruhi kualitas pertahanan negara. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Berpegangkepada ideologi pancasilaPada dasarnya para pendiri negarai Indonesia ini telah memikirkan nilai-nilaidasar yang paling sesuai bagi kepribadian Bangsa Indonesia,yaituPancasila.Maka,sudah sepatutnya sebagai bangsa Indonesia kita berusahautntuk memahami makna sesungguhnya dari ideologi pancasila, sehinggaideologi Pancasila tersebut MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan Indonesia terus dibayangi gangguan yang dapat menghambat kemajuan bangsa. Gangguan tersebut antara lain kurangnya persatuan di kalangan masyarakat yang ditandai dengan mundurnya toleransi. “Orang yang berbeda dimusuhi, ini sudah mulai muncul dalam narasi keyakinan, misalnya dalam pendirian rumah ibadah,” ujar Mahfud dalam diskusi Bincang Seru terkait Inspirasi, Kreasi, dan Pancasila, di Balai Purnomo Prawiro, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP, Universitas Indonesia, Depok, kemarin. Hadir dalam acara itu Rektor UI Ari Kuncoro, komedian Cak Lontong, Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, dan Komika Mamat Alkatiri. Selain intoleransi, Mahfud menyebut gangguan lain yang dapat menghambat integrasi bangsa ialah ketidakadilan. Semua itu dapat mengancam integrasi negara. Ia menyebut dalam proses kehancuran negara selain gagal menciptakan ketidakadilan bagi seluruh rakyat, juga ada empat hal yang apabila dibiarkan berlanjut dapat menyebabkan suatu negara gagal. Empat hal tersebut ialah disorientasi ketika negara kehilangan arah serta gagal dalam menciptakan keadilan. Kedua, distrust atau ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Hal itu menimbulkan ­disopinion. Ketiga, rakyat berbeda paham dan melawan. Keempat, apabila terus dibiarkan, terjadi disintegrasi. “Oleh karena itu, kebersatuan dan keberagaman menjadi ­keharusan dalam merawat integrasi bangsa. Tidak ada kelompok manusia yang sama. Indonesia merdeka setelah bersatu dalam keberagaman,” tegas Mahfud. Diakuinya ada ancaman berupa ideologi baru yang dianggap lebih baik daripada Pancasila sebagai dasar negara. Ia menyakini ancaman disintegrasi itu akan dapat diminimalkan jika negara bisa mewujudkan keadilan bagi rakyat. Harapan publik Di sisi lain, Ketua Setara ­Institute Hendardi mengatakan Presiden Joko Widodo harus menjawab harapan publik terkait dengan penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia masa lalu dan into­leransi di Indonesia. “Kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf memang belum genap satu tahun. Presiden Jokowi masih punya waktu dan mesti menjawab harapan publik yang setia memberikan dukungan pada periode kedua dan percaya bahwa janji penuntasan pelanggaran HAM dan intoleransi akan ditunaikan pada periode kedua ini,” ucap Hendardi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari Ketua Setara ­Institute Hendardi. Ia pun mengkritik pernyataan Presiden dalam wawancara dengan salah satu media. Pemerintah saat ini lebih memprioritaskan persoalan ekonomi ketimbang penyelesaian pelanggaran HAM. Hendardi menilai pernya-taan itu menunjukkan bahwa nyaris tidak ada harapan bagi penuntasan pelanggaran HAM masa lalu dan penanganan intoleransi yang menjalar di tengah masyarakat, di sekolah, kampus, dan bahkan di tubuh aparatur sipil negara serta TNI/Polri. “Diletakkannya HAM sebagai bukan agenda prioritas menggambarkan bahwa pemerintah tidak memiliki pengetahuan holistik soal HAM.” Hendardi mengingatkan bahwa tugas konstitusional memajukan kesejahteraan umum dan melindungi segenap bangsa Indonesia yang di dalamnya memuat jaminan atas keadilan, penanganan pelanggaran HAM, dan jaminan kesetaraan dalam beragama/berkeyakinan bukanlah tugas yang harus dipilih-pilih. Ant/P-3
sempurna Di dalamnya masih banyak kekurangan dan (mungkin) juga kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran, koreksi dan kritik dari para pembaca semuanya sehingga buku ini di masa-masa mendatang bisa hadir dengan isi yang lebih baik. Bengkulu, 10 Oktober 2012 Zubaedi
Hidupadalah roda yang berputar, kadang kita berada di atas dan kadang kita berada di titik bawah dan kadang kita ada di tengah-tengah. Mungkin ini merupkan sebuah filsafat klasik yang tentunya dari dulu sudah dipakai oleh orang untuk mengistilahkan kehidupan. istilah ini sampai sekarag masih tetap berlaku dan memang benar adanya dan sangat banyak orang yang memepercayainya pula.

Dengandemikian ketahanan nasional adalah perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional (Sunarso,dkk, 2008). Ketahanan nasional meliputi dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Unsur kekuatan nasional menurut Hans J Morgenthou :

. 184 237 376 458 483 27 47 335

solusi apabila asta ideologi lemah di indonesia