Adabanyak orang yang mengenang jasa dan kebaikannya. Tuhan selalu mengobati rasa rindu. Kematian memang menyedihkan dan menyakitkan. Sepi hati ini ketika mengingat bahwa dia sudah tidak ada lagi. Namun, segala sesuatu selalu ada hikmahnya. Tuhan bukanlah sosok yang kejam yang membiarkan luka itu terus terbuka.

95% found this document useful 22 votes7K views79 pagesDescriptionbahan khotbahOriginal Title207958547 29 Bahan Khotbah Ibadah Kematian Dan PenghiburanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?95% found this document useful 22 votes7K views79 pages29 Bahan Khotbah Ibadah Kematian Dan PenghiburanOriginal Title207958547 29 Bahan Khotbah Ibadah Kematian Dan PenghiburanJump to Page You are on page 1of 79 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 21 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 28 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 33 to 59 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 64 to 65 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 73 to 78 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Setelahkebangkitan-Nya, yang membuat para murid bersukacita adalah Yesus menggunakan waktu selama 40 hari bersama mereka dan mengajar mereka sebelum kenaikan-Nya ke surga dan meninggalkan mereka sekali lagi (Kis. 1:3). Namun, Yesus tidak meninggalkan mereka dalam dukacita. Roh Kudus akan memenuhi mereka dengan sukacita (Yoh. 16:7-15;
“Belajar Menerima Kenyataan” Berita kematian Ayah membuat saya terpukul dan tidak berdaya. Ketika itu, saya 20 tahun mahasiswi semester 5 jurusan Farmasi, adik saya laki-laki berumur 18 tahun dan adik saya perempuan baru duduk di kelas 2 SD. ± sebulan Ayah melawan penyakitnya hingga 30 Desember 2013 Ayah menghembuskan nafas terakhirnya di RS. Ayah orang yang hebat tidak pernah ia mengeluh akan penyakitnya. Dan penuh tanggungjawab. Kepedihan yang sangat mendalam karena ditinggal oleh orang tercinta sungguh tak terlukiskan. Saya sangat kehilangan sosok seorang Ayah!”–Sary. Duka yang menyayat hati. Kematian orang tercinta adalah salah satu pengalaman paling menghancurkan yang dialami manusia. Adakalannya, duka itu sangat menyayat hati dan mungkin timbul perasaan antara lain terpukul, hampa, sedih, dan barangkali bahkan merasa bersalah atau marah. “Saya sangat kehilangan Ayah,” Kata Sulistyani, gadis kecil berusia 8 thn. Saya rindu pelukannya, candanya khasnya. Ia Ayah yang lembut. Ia senang memberi saya Uang saku ke sekolah setiap pagi sebelum Ayah berangkat ke Kantor. Saya tidak bisa melupakan Ayah. Apakah Anda juga pernah kehilangan orang tercinta, enta suami atau istri, anak, teman hidup, kakak atau adik, orang tua, saudara atau sahabat? Bagaimana Anda dapat mengatasi dukacita Anda?. Kebanyakan orang, tidak soal kebudayaan atau agama masing-masing, enggan membicarakan kematian. Untuk menghindari kesan yang tidak mengenakkan itu, beberapa bahasa menggunakan sejumlah ungkapan yang lebih halus. Dalam bahasa Indonesia, ketimbang mengatakan seseorang telah “mati”, orang akan mengatakan ia “sudah meninggal”, “berpulang”, atau “sudah mendahului kita”. Namun, ungkapan yang paling halus pun tidak bisa mengurangi kesedihan hebat yang dirasakan orang yang ditinggal mati oleh orang tercinta. Bagi beberapa orang, kepedihan itu begitu berat sehingga mereka tidak bisa menerima kenyataan yang terjadi. Jika Anda ditinggal mati oleh orang tercinta, boleh jadi Anda pun berjuang untuk menerima kenyataan itu. Mungkin Anda bahkan berupaya tampak tegar, padahal hati Anda hancur. Memang, cara berduka setiap orang berbeda, maka jika Anda tidak terlihat berduka, itu bukan berarti Anda tidak terlihat sedih. Namun, problem bisa timbul jika Anda merasa wajib menyembunyikan perasaan dihadapan orang lain–barangkali anggota keluarga yang sedang berduka. Rumah terasa sepi tanda “dia”. Kesepian barangkali adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi mereka yang kehilangan orang tercinta. Wajarlah jika Anda merasa berat pulang kerumah setiap hari karena sadar bahwa orang yang kita cintai sudah tidak ada. Seringkali kita masuk ke kamar dan menangis sambil melihat fotonya dan mengenang hal-hal yang biasa dilakukan bersama-sama. Tidak soal Anda pedih karena kehilangan anggota keluarga atau teman karib, yakinlah bahwa Anda tidak sendirian. Namun, seperti yang kita lihat, banyak orang telah menemukan cara yang efektif untuk mengatasinya. Tetapi, bagaimana jika kepedihan Anda tak kunjung berakhir dan Anda menjadi letih karena putus asa? pengalaman Anda mirip dengan pengalaman Yakub, pria saleh yang kala diberitahu bahwa putranya Yusuf telah tewas, “tetap menolak untuk dihibur”. Kejadiaan 3735 Kalau begitu, langka praktis apa saja yang bisa Anda ambil agar tidak larut dalam dukacita? Berikut Tips yang bisa saya sering keteman-teman semua lewat pengalam pribadi saya. Perhatikan Diri Sendiri. Kadang, saya merasa sangat lelah dan sepertinya saya sudah tidak tahan lagi. Pernyataan menunjukkan bahwa kepedihan bisa sangat membebani secara fisik dan emosi. Maka Anda sebaiknya memperhatikan betul kesehatan Anda. Beristirahatlah yang cukup, dan santaplah makan yang bergizi. Memang Anda tidak berselera untuk makan, apalagi berbelanja atau memasak. Namun, jika Anda kurang makan Anda bisa gampang terkena penyakit, dan itu justru membuat Anda makin merana. Biarpun sedikit, berusahalah untuk makan secara teratur agar tetap sehat. Jika mungkin, lakukan sedikit gerak badan, meski hanya berjalan. Kegiatan fisik bisa membuat Anda keluar dari rumah. Selain itu, gerak badan yang memadai memicu pelepasan endorfin, senyawa kimia dalam otak yang bisa membuat Anda merasa lebih enak. Terimalah Bantuan dari Orang Lain. Dalam situasi seperti ini, saran dari teman-teman yang bertimbang rasa bisa sangat membantu Amsal 2511. Alkitab melukiskan teman sejati sebagai orang yang “dilahirkan untuk waktu kesesakan” Amsal 1717 Maka, jangan menyendiri karena berpikir bahwa Anda akan jadi bebab bagi orang lain. Sebaliknya, bergaul dengan orang lain bisa membantu Anda melewati masa-masa sulit ini. “Meski Sangat Sedih, Saya Mengambil Alkitab dan Membacanya, Walau Hanya Satu Ayat”–Sary. Jangan Menghapus Kenangan. Berusahalah untuk mengingat berbagai kenangan manis dengan orang tercinta, barangkali dengan membuka album foto. Memang, kenangan itu pada mulanya mungkin menyakitkan. Anda bisa membuat semacam catatan, didalanya anda bisa menulis tentang kenang-kenangan indah bahkan termasuk hal-hal yang ingin Anda katakan kepada orang yang Anda cintai seandainya ia masih menulis apa yang Anda rasakan, Anda bisa berfikir dengan lebih jernih. Menulis juga merupakan cara yang sehat untuk mengungkapkan berbagai perasaan Anda. Ada yang merasa menyimpan barang pribadi almarhum menghambat pemulihan. Yang lain menganggap sebaliknya. “Saya tetap menyimpan barang kepunyaan Ayah”–Sary. Itu cara yang baik untuk pulih!. Andalkan “Allah dalam Segala Penghiburan”. Berdoalah selalu, Doa bukan semacam tongkat penyangga emosi. Itu adalah komunikasi yang nyata dan vital dengan Allah segala penghiburan yang menghibur kita dalam semua kesengsaraan kita’ 2 Korintus 13;4. Firman Allah memberikan penghiburan terbesar bagi semua. Misalnya, saya terhibur dengan kata-kata Yesus kepada Marta setelah kematian Lazarus. Ia berkata kepadanya, Saudaramu akan bangkit’ Yohanes 11;23. Jangan Terus Terpuruk. Jangan merasa bersalah. Ini tidak berarti Anda menghianati orang tercinta dan melupakan dia. Faktanya, Anda takkan pernah melupakan orang yang Anda cintai. Pada saat-saat tertentu, kerinduan Anda mungkin terasa tak tertahankan, tetapi lambat-laun hal ini tidak akan begitu menyesakkan Anda lagi. Berbagai kenangan akan orang tercinta bisa menjadi sarana yang Anda butuhkan untuk terus menjalani kehidupan Anda. Setelah Ayah saya meninggal, kala itu saya bertekat harus menyelesaikan kuliah saya dan membantu Ibu untuk menjaga adik-adikku. Dan menjalani hidup seperti yang ia ajarkan kepada saya. Bagi Anda yang kehilangan orang tua, saya mau bilang Kita tidak akan pernah bisa pulih dari dukacita, tapi jangan terus terpuruk. Kita memang perlu meratap dan berduka, tapi jangan lupa bahwa kita harus menjalani hidup dengan sebaik-baiknya, dan jangan pernah lupa bahwa kita punya Allah yang Dasyat yang sanggup mengubah dukacita menjadi sukacita. Halleluya
! Saya bangga punya Ayah yang hebat dan luar biasa bagi kami anak-anaknya. Walaupun terasa 44 tahun 5 bulan 18 hari begitu singkat bagi kami, namun satu hal yang membuat saya tidak merasa putus asa karena Tuhan masih memberikan saya Ibu dan Adik-adik yang begitu tegar bahkan punya keluarga dan saudara yang menghibur dan mendoakan kami. Sekarang sudah ± 2 tahun lebih Ayah pergi. Penghargaan terbaik yang bisa saya berikan bagi Ayah sekarang ini, saya sudah bisa menyelesaikan Kulia Sarjana saya dengan predikat yang sangat memuaskan Cum Laude’. Terimakasih Ayah buat suarlelah dan tanggungjawabmu. Kasih, Kehangatan dan Karyamu akan selalu kukenang. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejatera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia 2911
KetaatanYesus mengakibatkan kita beroleh keselamatan sehingga Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah
Pertanyaan JawabanKematian orang tua atau anggota keluarga lainnya sangat membebani orang Kristen. Meskipun orang yang meninggal percaya Yesus, mengucapkan selamat tinggal masih tetap sulit, terutama jika kepergiannya secara tiba-tiba. Berduka atas kematian anggota keluarga kita memang patut; Kristus Sendiri meneteskan air mata di kubur teman-Nya, Lazarus Yohanes 1135. Alkitab memberi penghiburan, dan sebagai orang Kristen kita mendapatkan penghiburan bahkan di tengah kehilangan orang yang begitu dekat dengan kita. Di tengah kehilangan orang tua Kristen, penghiburan terbesar bagi orang percaya adalah harapan dan keyakinan bahwa hubungan kita dengan orang tua tidak berakhir di kuburan. Orang Kristen yang kehilangan orang tuanya yang percaya memperoleh kelegaan dalam janji bahwa kelak kita akan bertemu kembali di surga. Orang tua kami sedang bersama Kristus, menikmati sukacita-Nya 2 Korintus 58. Pada waktu kebangkitan orang mati, semua orang yang menerima Kristus akan dimuliakan dan diberi tubuh yang kekal 1 Korintus 1542-44; Yohanes 1125. Bagi orang Kristen, Kristus telah menaklukkan kematian! Sebagaimana Paulus menulis dalam 1 Korintus 1554-57, "'Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?' Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." Kehilangan orang tua lebih sulit jika kita tidak yakin akan keselamatan jiwa orang tua kita. Namun kita masih tetap dapat berpegang pada janji Allah dan mencari penghiburan-Nya. Kita menanti kalanya ketika segala sesuatu diciptakan baru, dan kita percaya bahwa Ia adil dan baik. Allah yang diajarkan dalam Alkitab menghibur mereka yang menderita dan memulihkan mereka yang sakit hati Yeremia 1714; 2 Korintus 13-4; 76. Ia adalah "Bapa bagi anak yatim" Mazmur 685. Ketika kita berduka atas kematian orang yang kita kasihi, Allah menyediakan damai-Nya. Di tengah perkabungan kita, kita dapat mengenali penyertaan Allah bersama kita; bahkan di dalam kesedihan, kita dapat mendekat pada-Nya dalam doa dan penyembahan. Sebagai orang percaya, kita tidak perlu berduka sendiri. Kita mempunyai orang lain dalam Tubuh Kristus yang membantu menanggung beban kita, mengurangi kepedihan kita, dan 'menangis dengan orang yang menangis' Roma 1215. Kehilangan orang tua memang sangat menyakitkan, terutama karena mereka memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan kita. Orang tua kita-lah yang menghibur ketika kita menderita, dan kehilangan mereka seolah-olah terasa bahwa kita kehilangan penyangga stabilitas emosional kita. Namun, kita dihibur oleh pengertian bahwa kelegaan orang Kristen tidak dibatasi oleh lengkapnya keluarga kita; Allah Sang Pencipta, yang mengenal kita jauh lebih baik dari pengenalan kita akan diri sendiri, memahami penderitaan kita dan berhasrat untuk menumbuhkan kita, memulihkan kita, dan memberi damai-Nya. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Bagaimana orang percaya memperoleh penghiburan ketika orang tuanya meninggal?

Hadirinjamaah Jumat rahimakumullah, Mungkin dari kita semua ada yang menyadari bahwa Jumat ini tanggal 12 November adalah bertepatan dengan peringatan Hari Ayah Nasional. Karenanya, khotbah Jumat kali ini akan membahas bagaimana kita seorang laki-laki yang apabila sudah menikah dan memiliki anak akan menjadi ayah, seperti apa teladan yang bisa

Selasa, 27 Juli 2021 Edit Janji berarti ucapan yang menyatakan kesanggupan untuk melakukan atau memberi sesuatu. Janji berisi kesepakatan dari pihak – pihak yang terikat perjanjian. Janji juga memberikan pengharapan untuk pihak yang menerima janji. Pemazmur dalam bacaan Mazmur 11949-50, berbicara tentang janji Allah. Janji Allah, menghidupkan pemazmur dari kematiannya dalam dosa dan pelanggaran masa lalu. Janji Allah membangun kehidupan seseorang untuk lebih kuat dalam iman. Janji Allah membuat orang-orang percaya semakin teguh berpegang pada Firman Tuhan. Dalam pergumulan dan deritanya, pemazmur menyatakan keyakinan iman “Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.” Janji Tuhan, itulah yang menghiburkan Hari ini kita diperhadapkan dengan kematian. Akhir – akhir ini peristiwa kematian terjadi di mana – mana. Kematian sungguh membawa dukacita di hati keluarga. Peristiwa kematian sungguh mengguncangkan iman kita yang masih hidup. Dalam dukacita dan di tengah kenyataan kematian ini Firman Tuhan menguatkan kita bahwa pegangan kehidupan kita adalah Tuhan dan janjiNya menguatkan kita. Kematian memang sebuah misteri bagi manusia, tak ada seorangpun yang tahu kapan, di mana dan cara kita mengalami kematian. Tapi misteri kematian hanya dapat dimengerti, dipahami dan diterima dalam iman kepada Tuhan. Bahwa Tuhan adalah Allah yang kekal yang berkuasa baik atas kehidupan maupun kematian. Hari ini, keluarga berduka, kita semua berduka karena kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup keluarga, persekutuan gereja dan masyarakat. Janji penyertaan Allah memampukan kita mengalami sukacita dalam hadirat Tuhan. Ia yang berjanji menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dalam damai sejahtera bersama Bapa di Sorga yang kekal. Mazmur 119 adalah pasal terpanjang dalam Alkitab. Mazmur ini menegaskan keyakinan bahwa hidup orang beriman yang berpegang pada Tuhan akan berbahagia. Hidup memang tidak terlepas dari sengsara tapi Firman Allah menjadi penghiburan dan kekuatan. Firman Tuhan adalah harta yang memberi damai bagi hati dan jiwa. Hidup dalam FirmanNya membuat kita bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran. Yesus Firman yang hidup itu akan memulihkan, menghibur dan memberi kekuatan bagi keluarga dan kita sekalian sehingga kita tidak tergoncang bahkan oleh dukacita dan kematian sekalipun. Firman Tuhan ini mengajak keluarga dan kita semua untuk mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber penghiburan dan pengharapan dalam kesengsaraan. Bagaimanapun situasi dunia janganlah menyimpang dari Taurat Tuhan. Setialah dalam persekutuan orang – orang yang takut akan Tuhan. Hadapilah dukacita dengan iman. Meskipun terkadang kehidupan ini seperti menelan pil pahit. Janii Tuhan terasa jauh ketika kenyataan hidup berbeda. Janji-janji Tuhan adalah sumber kekuatan kita. Janji Tuhan sangat bisa dipercaya bahkan saat kesesakkan menghimpit kita. Janji Tuhan menyegarkan jiwa kita sehingga kita mampu bertahan di tengah kesesakan. Terkadang yang sesungguhnya kita butuhkan bukan sebuah jawaban doa seperti sebuah sulap. Yang kita butuh adalah Firman Allah yang hidup, janji penyertaan Tuhan dan kekuatan Roh Kudus untuk menghadapi segala perkara. Firman Tuhan menguatkan hati keluarga dan kita semua yang rapuh dan pedih karena dukacita. Janji Allah memberi pengharapan ketika ada banyak perkara terjadi seperti Covid 19 dan lain sebahainya. Almarhum kekasih kita telah mengakhiri segala hidupnya. Maut sudah menjemputnya, kematian mengakhiri seluruh perjalanan hidupnya di dunia ini, tapi kematian juga mengawali keselamatan abadi yang disediakan Tuhan baginya. Relakanlah kepergiannya sambil percaya bahwa kelak kita kan berjumpa dalam Sorga Kekal. Secara khusus bagi anak – anak yang ditinggalkan, teladanilah karya – karya dan perbuatan baik dari Almarhum. Hadapilah dukacita ini dengan melanjutkan karya – karya pelayanan dan kesetiaan bapa bagi Tuhan. Bagi kita sekalian yang ditinggalkan, hadapilah dukacita dengan menghargai nafas, kehidupan dan kesempatan berkarya yang Tuhan beri. Allah yang setia menggenggam tangan kita sampai akhir. Di dalam tangan-Nya ada penghiburan dan berkat. Amin.
Ibuini mendapatkan penghiburan di dalam kedukaan. Dukacita itu akan digantikan dengan sukacita karena Tuhan yang menolongnya. Paulus ketika menulis surat Filipi yang terkenal dengan nada sukacita justru ditulisnya pada saat ia berada dalam banyak kesulitan. Paulus menuliskan surat Filipi di penjara yang gelap; lembab; bau dan saya membayangkan
Lagu Kidung Jemaat 401 yang kita nyanyikan di awal ibadah ini “Makin Dekat Tuhan” adalah lagu yang dinyanyikan grup musik Hartley sebelum Kapal Titanic, kapal pesiar yang mewah tenggelam karena menabrak sebuah gunung Es tahun 1912. Bapak/Ibu yang pernah menonton Film Titanic mungkin masih mengingat adegan itu. Para musisi memainkan lagu ini untuk menenangkan orang-orang yang ketakutan karena kapal akan tenggelam. Lagu “Makin Dekat Tuhan” menjadi simbol harapan di tengah laut yang dingin, rasa takut pada maut yang menjemput dan gelapnya kematian. Lagu ini mengingatkan para penumpang kapal bahwa Tuhan selalu ada dan menyertai manusia dalam situasi dan kondisi apapun juga. Lagu ini tetap dinyanyikan hingga kapal sepenuhnya tenggelam. Semua anggota grup music Hartley tenggelam bersama Kapal Titanic. Tapi lagu ini menjadi nyanyian pengharapan yang memberi kekuatan saat maut menjemput mereka. Kidung Jemaat 401 ini syairnya ditulis oleh Sarah Flower Adams pada 1841. Namanya Sarah Fuller Flower kemudian menjadi Sarah Flower Adams saat menikah dengan suaminya Wiliiam Adams. Sarah Adams mempunyai cita – cita menjadi seorang aktris top, tapi Tuhan mempunyai rencana yang berbeda untuk hidupnya. Lirik “Makin Dekat Tuhan” ditulis Sarah saat Pendeta di jemaatnya membutuhkan Lagu Pujian yang terkait dengan kisah Yakub seperti dalam pembacaan kita Kejadian 2810-22 16-19. Kisah Yakub yang berjumpa dengan Allah saat hidupnya sedang tertekan. Di Betel, Yakub tidur beratap langit dan berbantal batu yang keras tapi hidupnya jauh lebih keras dari batu yang dipakai sebagai alas kepalanya. Yakub seorang pelarian, sendirian dan nyawanya terancam. Tetapi setelah pengalaman imannya berjumpa dengan Tuhan Yakub sadar bahwa Allah bersamanya bahkan di saat Yakub tidak menyadari dan mengetahui kehadiran Allah itu. Pada ayat 16 Yakub berkata “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini dan aku tidak mengetahuinya”. Dalam hidupnya yang berantakan, Tuhan tidak pernah meninggalkan Yakub sendirian. Sadarlah ia bahwa Tuhan masih dekat padanya seperti dahulu ketika ia ada dalam rumah ayah ibunya. Batu alas kepala itu menjadi batu peringatan dan tempat itu menjadi Betel, Rumah Allah. Pergumulan dan perenungan Sarah erat kaitannya dengan kisah Yakub. Sarah Adams menderita TBC, ia harus berjuang dalam pergumulan antara iman dan kenyataan. Tapi Sarah Adams mengimani bahwa kekuatan dari pergumulannya ia peroleh pada Salib Kristus yang mengangkatnya dari setiap keterpurukan. “Walaupun Saliblah mengangkatku”. Seperti Yakub, Sarah Adams berkomitmen tetap dekat pada Tuhan. “Makin dekat Tuhan” menjadi sebuah proses perjumpaan Sarah dengan Tuhan. Impian Sarah Adams untuk menjadi Aktris hebat harus terhenti karena TBC. Bahkan penyakit itu juga merengutnya dalam usia muda 43 tahun. Sarah Adams tidak menjadi seorang Aktris besar tapi nyanyian Kidung Jemaat yang digubahnya ini menjadi nyanyian yang terkenal dan dinyanyikan Gereja di seluruh dunia sampai saat ini Saat dukacita seperti ini, saat kita baru saja memasuki Tahun 2021 pada anak tangga ke – 2. Keluarga yang berduka dan kita semua menaruh banyak harapan dan rencana dalam hidup kita. Tapi Tuhan menetapkan hal yang berbeda. Seringkali dalam beratnya dukacita, kehilangan orang yang kita kasihi, kita merasa sesak, sedih, pedih bahkan kita tidak menyadari kehadiran Tuhan. Tapi seperti Yakub dan Sarah Adams. Tuhan hadir dalam dukacita keluarga. Ia adalah Tuhan yang mengerti dan peduli semua persoalan di hidup kita. Kehadiran Tuhan menjadi kekuatan bagi Yakub, bagi Sarah Adams, bagi penumpang kapal Titanic, bagi keluarga besar yang berduka dan bagi kita semua. Kehadiran Tuhan menegaskan bahwa janjiNya ya dan Amin. Walaupun salib dukacita ini berat tapi salib Kristus mengangkat kita dari kesedihan, pergumulan dan dukacita. Sesungguhnya peristiwa kematian dan dukacita ini adalah proses Tuhan berjumpa dengan keluarga besar. Sekalipun dukacita ibarat berbantal batu yang keras tapi hidup kita ditenangkan. Almarhum telah mengakhiri hidupnya, rencana dan harapan – harapannya untuk tahun 2021 kandas di tanggal 2 Januari tapi Tuhan telah memakai hidupnya untuk menjadi berkat bagi Keluarga, bagi rekan se profesi dan anak – anak didik bahkan dalam pelayanan Gereja. Hidupnya telah menjadi pujian bagi Tuhan. Oleh sebab itu bagi keluarga dan kita semua, marilah tetap mengimani kasih Tuhan. Tetaplah memuji Tuhan meskipun hati sedih dan remuk. Tuhan selalu dekat. PenyertaanNya sempurna. Ia menggenggam tangan kita sehingga kita tidak tergletak. Walupun semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin besar pula ujian iman. Hidup kita dibentuk ibarat paku, semakin dihantam semakin kuat menancap. Karena semakin dekat dengan Tuhan maka semakin kuat pula kita menjalani dukacita dan semua problem di hidup kita. Batu deritapun kan dibentuk menjadi Betel yang kokoh teguh. Tuhan menghibur dan menguatkan keluarga dan kita sekalian. AMIN.
DalamYohanes 11, kita membaca tentang hal yang dikatakan Yesus kepada Marta, seorang sahabat dekat-Nya yang sedang berduka atas kematian saudara laki-lakinya. Dia berkata, "Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" (ayat 25,26 ). Untuk setiap "hari ini" yang diberikan kepada kita
Tuesday, 18 January 2022 Edit Khotbah penghiburan dukacita dan kekuatan mengikhlaskan orang yang meninggal 2022/2023. Kematian seseorang yang kita kasihi sangat sulit bagi kita untuk mengikhlaskannya. Apalagi orang itu orang tua kita, anak kita, saudara kita. Misalkan yang paling sederhana ketika seorang anak muda pergi merantau dan meninggalkan orang tuanya. Tentu orang tuanya sangat sulit baginya untuk bisa berpisah dengan anaknya. Apalagi perpisahan karena kematian pasti kedukaan itu begitu ini pernah dialami oleh Abraham ketika istrisnya Sarai meninggal dunia. Abraham meratapinya dan menangisinya. Karena Abraham sangat mencintai Sarai intrinya Saudaraku kematian itu tidak bisa dihindari, setiap orang pasti akan menerima bagianya masing-masing. Hanya saja caranya dan waktunya saja yang renungan ini saya menyampaikan kepada anda bersukacitalah. Sebab kita ini adalah orang-orang yang berpengharapan di dalam Kristus. Firman Tuhan berkata; "Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia" 1 Tesalonika 413-14.Ini adalah firman Allah yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika pada waktu itu. Supaya mereka tidak berdukacita karena meninggalnya orang-orang yang mereka cintai. Melainkan berpengharapanlah di dalam Kristus. Sebab mereka yang meninggal di dalam Kristus saat ini mereka bahagia bersama dengan itu bukan akhir segalanya melainkan perpindahan tempat ke dunia baru yang penuh kebahagiaan bersama dengan Kristus. Bukan hanya itu saja saudaraku ketika telah tiba waktuknya hari pengangkatan orang-orang percaya. Disitu juga orang-orang yang sudah meninggal di dalam Kristus akan dibangkitkan 1 Korintus 1535-58.Jangan anda berkata kematian adalah akhir segalanya, tidak saudaraku. Kita ini bukan orang-orang yang sial. Melainkan kita ini adalah orang-orang berpengharapan di dalam Kristus. Sebab Kristus telah memberikan hidup kekal yang pasti untuk kita renungan penghiburan dukacita kiranya memberkati saudara. Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Amin.. Syalom... Nama saya Trisman Jaya Ndraha dan asal saya berasal dari Pulau Nias. TYM . 234 329 321 480 242 319 38 388

khotbah dukacita kematian seorang ayah